Akuntabilitas Dalam Perspektif Gereja Protestan – SNA 14




  • Judul Jurnal : Akuntabilitas Dalam Perspektif Gereja Protestan (Studi Fenomenologis Pada Gereja Protestan Indonesia Donggala Jemaat Manunggal Palu) – SNA 14

    Penulis: Janets Silvia (NIM: C 30107068 – MahasiswaFE Univ. Tadulako Palu), Muhammad Ansar (FE – Univ. Tadulako Palu)

    Catatan : Abstrak diterjemahkan dengan Google Translate, teks asli dalam bahasa Inggris

    Abstrak

    Akuntabilitas yang dalam Perspektif Gereja Protestan (studi fenomenologis pada Protestan Indonesia ChurchDonggala di Gereja Manunggal), tesis ini adalah hasil ofkualitatif penelitian dan data primer adalah data yang bersumber wawancara sedangkan data sekunder adalah additationalsupporting data.

    Teknis analisis menggunakan snowball sampling byselecting masalah informasi yang tepat kritis. Theresult menunjukkan bahwa, pertama, masyarakat akuntabilitas differentlyto calon vertikal dan horisontal. Kedua, eachindividual memiliki pandangan sendiri dalam menyimpulkan managementoftering keuangan bersumber dari setiap individu. Ketiga, etika andaesthetic nilai dapat digambarkan melalui numericalvalue dan nilai seseorang dalam memberikan sehingga menciptakan organizations.Conclusions gereja Trustin penelitian ini trustmust yang berada di genggam oleh anggota gereja, tidak hanya kepercayaan yang isapplied vertikal tetapi kepercayaan horisontal sesuai withreligious ajaran, maka dengan penciptaan willsimplity kepercayaan pengelolaan nilai dalam bentuk apapun. Selain itu, therule hukum dari organisasi gereja harus menjadi standardbasis untuk rohani menyebabkan akuntabilitas dalam menjalankan.

    Kata kunci: Akuntabilitas, perspektif masyarakat, nilai andtrust.

    1. PENDAHULUAN

    Perkembangan gereja saat ini masih sebatas pada kemegahanbangunan, bukan pada perkembangan gereja. Perubahan yangterjadi hanya sebatas pada bangunan, kepengurusan, bukan padapelayanan ataupun pengelolaan keuangan secara transparan yangmengarah pada pertanggungjawaban.

    Pertanggungjawaban sering diartikan dengan kataResponsibility, dan Accountability. Perbedaan dari keduanyabahwa responsibility merupakan otoritas yang diberikan olehatasan kepada bawahannya untuk melaksanakan suatu kebijakan,pertanggungjawaban ini digunakan dalam instansi pemerintah,Sedangkan Accountability adalah perwujudan kewajiban-kewajibanyang diamanahkan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilanatau kegagalan dan menjelaskan realisasi otoritas yangdiperoleh sesuai dengan misi organisasi.

    Secara filosofi, dalam akuntansi bahwa akuntabilitaslebih ditekankan pada “Value” yang tercetak pada laporankeuangan, namun dalam organisasi non profit (gereja),akuntabilitas bukan hanya sebatas pada “Value” pemberianseseorang, melainkan lebih kepada “Value” (nilai) secaraspiritual yang diwujudkan melalui keikhlasan dan rasa syukurdalam memberikan sesuatu.

    Akuntabilitas dalam lingkup gereja juga terdapat padapelayanan dengan melakukan pencatatan, pelaporan danpengevaluasian, walau pada kenyataannya sebagian gereja belummemperhatikan pengelolaan keuangan, dan terkesan tertutup bagipublik. Hal ini dikarenakan adanya pengaruh dari para pemimpinsebelumnya dan budaya yang turun temurun. …

    [wpfilebase tag=file path=’sna14/009.pdf’ /]

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.