Site icon Akuntansi

Akuntansi Auditing: Pengertian, Tujuan, Manfaat dan Kegiatan

Akuntansi Auditing

Akuntansi auditing berperan di dalam memberikan Info perihal seberapa baiknya kesegaran keuangan sebuah perusahaan.

Hampir seluruh perusahaan menerima audit tahunan atas laporan keuangan mereka, seperti laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas.

Hasil audit laporan keuangan pastinya mampu menunjang perusahaan untuk meningkatkan kinerja operasionalnya.

Hal ini sesuai bersama dengan hasil survei yang di keluarkan oleh Deloitte.

Melihat hasil tersebut, maka tidak di pungkiri bahwa praktik audit membawa peran yang berarti di dalam laporan keuangan.

Bagi Anda yang masih belum sadar perihal apa itu akuntansi auditing, berikut ulasannya secara lengkap jadi dari tujuan, manfaat, serta tahapan kegiatannya.

Apa Itu Akuntansi Auditing

Akuntansi auditing merupakan praktik di dalam akuntansi yang berkenaan bersama dengan pemeriksaan, evaluasi, dan verifikasi keuangan suatu organisasi atau perusahaan.

Praktik ini di laksanakan oleh seorang praktisi ahli yang disebut bersama dengan auditor dan jalankan pemeriksaan terhadap laporan keuangan apakah udah sesuai bersama dengan standar akuntansi yang berlaku serta regulasi yang berlaku.

Audit sendiri termasuk mampu di laksanakan melalui dua pendekatan, yakni audit internal dan audit eksternal.

Audit internal di laksanakan oleh komite audit di dalam perusahaan sedangkan audit eksternal di laksanakan oleh pihak luar yang sering disebut kantor akuntan publik.

Namun, audit eksternal memberikan uraian hasil yang baik sebab menyingkirkan sudut pandang bias dan cenderung lebih transparan dan jujur.

Lebih lanjut, auditor akan memberikan rekomendasi dan masukkan di dalam bentuk opini audit. Opini audit terdiri dari:

  1. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion)
  2. Opini Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion)
  3. Opini Tidak Wajar (Adverse Opinion)
  4. Opini Tidak Menyatakan Pendapat (Disclaimer of Opinion)
  5. Opini Penolakan (Disclaimer Opinion)

Peran mutlak dari akuntansi auditing memastikan transparansi, akuntabilitas, dan integritas Info keuangan suatu entitas.

Ketiga indikator berikut mampu menunjang merawat kepentingan pemangku kepentingan dan meningkatkan kepercayaan terhadap laporan keuangan yang di sediakan oleh perusahaan.

Manfaat Akuntansi Auditing

Berdasarkan ketiga fungsi dan tujuan yang di jabarkan diatas, memberikan uraian betapa strategisnya peran akuntansi auditing bagi perusahaan.

Masih banyak fungsi kecil lainnya yang mampu perusahaan rasakan dari implementasi kesibukan audit akuntansi dan keuangan, di antaranya:

Fungsi dan Tujuan Akuntansi Auditing

Mengutip dari website Chron. terdaoat 3 fungsi dan tujuan utama dari pelaksanaan akuntansi auditing di dalam laporan keuangan perusahaan.

Pertama, Pelaksanaan audit punya tujuan untuk memantau dan memverifikasi apakah sistem perusahaan udah berjalan bersama dengan benar. Mulai dari pengelolaan laporan keuangan, pengendalian internal, dan indikasi tindakan ilegal di dalam praktik akuntansi.

Kedua, Hasil dari pengujian audit akan digunakan sebagai bahan evaluasi untuk menciptakan kebijakan dan praktik pengelolaan akuntansi keuangan yang lebih baik demi menggapai tujuan dan objektif perusahaan.

Ketiga, Opini dan rekomendasi audit berfungsi untuk merawat kepercayaan publik bersama dengan memastikan bahwa laporan keuangan perusahaan udah tersusun bersama dengan jujur, akurat, dan sesuai kaidan komitmen akuntansi yang berlaku.

Jenis-jenis Audit

Dalam pengelolaan akuntansi auditing, terdapat beberapa jenis audit keuangan yang mampu di laksanakan di dalam sebuah perusahaan secara rutin.

Tujuannya pasti untuk memantau dan sadar apakah keuangan perusahaan tetap sehat dan berjalan bersama dengan stabil.

Terdapat 6 jenis audit keuangan, yaitu:

1. Audit Laporan Keuangan

Audit laporan keuangan merupakan audit yang paling lazim dilakukan.

Auditor independent akan mengevaluasi laporan keuangan sebuah perusahaan untuk memastikan bahwa laporan berikut udah tersaji bersama dengan jujur, akurat, dan sesuai bersama dengan komitmen dan akurat akuntansi yang berlaku.

Audit laporan keuangan termasuk punya tujuan untuk memeriksa laporan keuangan suatu organisasi agar sesuai bersama dengan komitmen akuntansi yang berlaku lazim (GAAP) atau standar pelaporan keuangan lainnya (seperti IFRS).

2. Audit Internal Control Over Financial Reporting (ICFR)

Audit ini berfokus terhadap evaluasi dan pengujian pemeriksaan internal yang terjalin bersama dengan pelaporan keuangan suatu perusahaan.

Tujuannya adalah untuk menilai keefektifan dan keandalan sistem pemeriksaan internal didalam melaporkan transaksi keuangan.

3. Audit Kepatuhan Pajak

Jenis audit ini punya tujuan untuk memverifikasi kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perpajakan yang berlaku.

Auditor pajak akan memeriksa keakuratan pelaporan dan pembayaran pajak serta pemenuhan kewajiban perpajakan.

4. Audit Forensik

Audit forensik dilaksanakan kala didalam sebuah laporan keuangan ada dugaan kecurangan, penyalahgunaan keuangan, atau tindakan ilegal lainnya.

Auditor forensik lantas bekerja bersama dengan menyatukan bukti, menganalisis data, dan menyelidiki persoalan untuk mengutarakan pelanggaran atau kejahatan yang terjadi.

5. Audit Prospektus

Jenis audit ini melibatkan pemeriksaan dokumen prospektus yang diterbitkan oleh perusahaan yang akan go public atau mengeluarkan sekuritas kepada publik.

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa Info yang dicantumkan didalam prospektus sesuai bersama dengan fakta dan tidak menyesatkan.

6. Audit Atas Kepentingan Khusus

Jenis audit ini dilaksanakan kala ada kepentingan khusus yang butuh pemeriksaan laporan keuangan.

Contoh dari audit ini termasuk audit akuisisi, audit restrukturisasi, atau audit keuangan untuk tujuan pengajuan pinjaman.

Peran Profesi Auditor

Dalam menjalankan praktik akuntansi auditing, prosesnya butuh seseorang yang udah mempunyai kualifikasi untuk menjalankannya.

Peran berikut dilaksanakan oleh seorang praktisi ahli yang biasa dikenal bersama dengan auditor.

Ketika menjalankan pekerjaannya, auditor mempunyai kewenangan didalam jalankan peninjauan serta verifikasi keakuratan segala laporan keuangan.

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa perusahaan tidak melanggar peraturan yang udah diatur didalam komitmen akuntansi, atau peraturan perpajakan kecuali perihal audit pajak.

Sebagai auditor, mereka harus mampu mencukupi dua syarat komitmen yakni independensi dan kompetensi.

Terdapat termasuk kode etik auditor yang berfungsi untuk mempertahankan profesionalisme profesi serta merawat kerahasiaan data perusahaan.

Kode etik auditor yakni integritas, objektivitas, kompetensi, akuntabel dan kerahasiaan.

Tahapan Kegiatan didalam Akuntansi Auditing

Agar mampu menggapai tujuan yang menginginkan dicapai, didalam menjalankan kesibukan akuntansi auditing butuh beberapa langkah yang berjalan secara bertahap dan komprehensif.

Baik pelaksanaan audit internal maupun eksternal, secara lazim tahapan langkahnya membawa standar yang cukup sama.

Berikut tahapan pelaksanaan yang umumnya diterapkan didalam kesibukan akuntansi auditing:

  1. Melakukan penerimaan perikatan audit sebagai bentuk kesepakatan yang harus disetujui bersama dengan oleh pihak auditor dan pihak klien/perusahaan. Kemudian, menyerahkan laporan keuangan untuk kebutuhan audit.
  2. Menyusun perencanaan audit bersama dengan menyatukan bermacam Info yang diperlukan terhadap pas audit, mengatur bersama dengan model pengauditan dan kode etik, dan perhitungkan risiko yang akan berjalan di lapangan.
  3. Mengagendakan rapat terbuka untuk menyatakan ruang lingkup audit dan bagaimana pelaksanaannya di lapangan.
  4. Melakukan pengujian audit. Pada tahapan audit ini auditor akan jalankan pengujian analitik, pengujian pengendalian dan pengujian substantif.
  5. Menyusun laporan audit. Di didalam laporan berikut akan menyatakan hasil observasi, pemetaan masalah, dan temuan-temuan lainnya yang ada di lapangan. Terdapat termasuk komentar dari auditor dan rekomendasi solusi terhadap persoalan yang ditemukan.
  6. Pelaporan audit. Auditor mampu buat persiapan rapat penutupan sistem audit untuk meminta respon dan persetujuan dari klien berkenaan persoalan dan temuan didalam laporan audit.

Kesimpulan

Itulah penjelasan secara lengkap perihal kesibukan akuntansi auditing, tujuan dan manfaat, serta profesi auditor yang bertanggungjawab didalam pelaksanaan audit.

Sebuah perusahaan harus menerapkan audit yang teratur bagi laporan keuangannya agar mampu mempertahankan kesegaran keuangan perusahaan serta menemukan solusi bersama dengan cepat terhadap persoalan dan hambatan yang mampu muncul.

Oleh sebab itu, perusahaan mampu menunjang sistem audit bersama dengan menyusun laporan keuangan yang rapi dan akurat.

Untuk memudahkan Anda membawa dampak laporan keuangan, Anda mampu menggunakan dukungan software akuntansi online Mekari Jurnal.

Melalui Mekari Jurnal, Anda mampu mengakses data keuangan secara realtime kapanpun dan di manapun agar mampu menyediakan laporan keuangan untuk kebutuhan audit secara cepat dan komprehensif.

Exit mobile version