JUDUL JURNAL (SNA 14) : KUALITAS AUDIT DAN MANAJEMEN LABA PADA INITIAL PUBLIC OFFERINGS DI INDONESIA
Penulis Jurnal : Ari Sita Nastiti Tatang Ary Gumanti
Pendahuluan
Penetapan harga penawaran (offering price) saham suatu perusahaan yang untuk pertama kalinya go public atau penawaran saham perdana (Initial Public Offerings = IPO) merupakan hal yang tidak mudah dilakukan. Ketepatan harga penawaran akan memiliki efek yang signifikan terhadap tingkat kesejahteraan issuers. Sementara itu, investor di pasar perdana dituntut untuk menggunakan berbagai sumber informasi agar dapat secara wajar menilai harga saham yang ditawarkan saat IPO. Salah satu sumber informasi yang relevan untuk digunakan dalam menilai perusahaan yang akan go public adalah laporan keuangan yang terdapat di dalam prospektus (Friedlan, 1994).
Bloch (1986), Buck (1990), dan Gumanti (2001) menunjukkan bahwa informasi akuntansi berhubungan dengan harga penawaran suatu IPO, yang menyiratkan suatu anggapan bahwa issuers memiliki insentif atau dorongan untuk memilih metode-metode akuntansi tertentu yang dapat meningkatkan penerimaan (proceeds) melalui pengaturan tingkat keuntungan yang dikenal dengan istilah manajemen laba (earnings management). Penelitian mengenai manajemen laba pada saat IPO telah banyak dilakukan dan menemukan bukti adanya praktik manajemen laba seperti Aharony et al. (1993), Friedlan (1994), Teoh et al. (1998), Gumanti (2001), Zhou dan Elder (2003), Chen et al. (2005), dan Tykova (2006). Aharony et al. tidak menemukan bukti kuat bahwa perusahaan melakukan manajemen laba pada saat IPO.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas audit terhadap manajemen laba di Bursa Efek Indonesia pada perusahaan yang melakukan penawaran saham perdana. Dengan menggunakan sampel 62 perusahaan yang melakukan IPO periode 2000-2006, ditemukan bukti kuat bahwa kualitas audit mampu membatasi manajemen laba pada saat IPO. Penelitian ini juga menemukan buukti bahwa arus kas dari aktivitas operasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap manajemen laba.
Hipotesis
- H1 : Kualitas audit berpengaruh negatif terhadap manajemen laba pada perusahaan yang melakukan IPO
- H2 : Arus kas operasi berpengaruh negatif terhadap manajemen laba pada perusahaan yang melakukan IPO
- H3 : Ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap manajemen laba pada perusahaan yang melakukan IPO
- H4 : Perubahan laba berpengaruh positif terhadap manajemen laba pada perusahaan yang melakukan IPO
- H5 : Tingkat leverage berpengaruh positif terhadap manajemen laba pada perusahaan yang melakukan IPO
Data Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber pada prospektur perusahaan yang go public di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2000-2006. Data tersebut diperoleh melalui database Fakultas Ekonomi Universitas Jember, Indonesian Capital Market Directory (ICMD), dan berbagai sumber lainnya. Sampel ditetapkan dengan metode purposive sampling. Kriteria pemilihan sampel yang digunakan adalah sebagai berikut:
- Perusahaan yang bergerak di bidang keuangan (perbankan, asuransi, institusi keuangan serta properti, real estat dan konstruksi) tidak diikutkan dalam pemilihan sampel. Hal tersebut dimaksudkan untuk menghindari industri dengan aturan khusus yang mungkin dapat mempengaruhi discretionary current accruals (DCA).
- Perusahaan harus mencantumkan laporan keuangan yang telah diaudit minimal 2 periode disertai dengan laporan auditor dalam prospektusnya. Hal ini terkait dengan data-data untuk mengkalkulasi komponen discretionary current accruals (DCA) serta perhitungan variabel independen.
- Perusahaan berada dalam sub sektor industri, dengan minimal terdapat 4 perusahaan lain dalam sub sektor industri yang sama tersebut. Hal ini terkait dengan pendekatan sub sektor industri yang digunakan untuk mengestimasi nilai non discretionary current accruals (NDCA) perusahaan IPO.
[wpfilebase tag=file path=’sna14/035.pdf’ /]