Iklan

KUALITAS LAPORAN KEUANGAN UMKM SERTA PROSPEK IMPLEMENTASI SAK ETAP




  • JUDUL JURNAL (SNA 14) : KUALITAS LAPORAN KEUANGAN UMKM SERTA PROSPEK IMPLEMENTASI SAK ETAP (Standar Akuntansi untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik)

    Penulis : Rizki Rudiantoro & Sylvia Veronica Siregar (Universitas Indonesia)

    PENDAHULUAN

    Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terbukti memiliki peran dan memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia. Pada tahun 2009 tercatat kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia mencapai sekitar 45% atau senilai Rp2.000 triliun, sedangkan untuk tahun 2010 diperkirakan UMKM mampu memberi kontribusi lebih besar lagi kepada PDB Indonesia yakni sekitar Rp3.000 triliun. Besarnya kontribusi juga terlihatdari tingginya penyerapan tenaga kerja dari sektor UMKM ini, yaitu hingga tahun 2009 sebanyak 91,8 juta atau 97.3% dari seluruh tenaga kerja di Indonesia (www.depkop.go.id, diunduh 22 Agustus 2010).

    Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) pada tahun 2009 telah mensahkan Standar Akuntansi untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). SAK ETAP tersebut akan berlaku efektif per 1 Januari 2011 namun penerapan sebelum tanggal efektif diperbolehkan. Penggunaan SAK ETAP ini adalah ditujukan untuk entitas tanpa akuntabilitas publik yakni entitas yang 1) Tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan, dan 2) Entitas yang menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal.

    SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik merupakan salah satu Standar Akuntansi yang penggunaanya ditujukan untuk entitas usaha yang tidak memiliki akuntabilitas publik, seperti entitas usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Secara umum SAK ETAP ini lebih mudah dipahami dan tidak sekompleks SAK Umum. Selain adanya SAK ETAP tersebut, kemudahan lain bagi UMKM dalam hal pembukuan akuntansi adalah semakin banyaknya software akuntansi buatan dalam negeri maupun luar negeri yang telah secara khusus dirancang bagi UMKM seperti Zahir dan Oracle.

    Berdasarkan hal tersebut, maka menarik untuk dilakukan penelitian mengenai bagaimana kualitas laporan keuangan yang selama ini dibuat oleh UMKM, apakah kualitas laporan tersebut berpengaruh pada besaran kredit yang disetujui oleh bank, dan menilai bagaimana prospek dari penerapan SAK ETAP di tahun 2011 terkait perbaikan kualitas laporan keuangan yang didasarkan pada pemahaman yang dimiliki oleh pengusaha UMKM terkait SAK ETAP tersebut.

    Hipotesis

    • H1a = Jenjang pendidikan terakhir berpengaruh positif terhadap persepsi pengusaha terkait pentingnya pembukuan dan pelaporan keuangan bagi usahanya
    • H1b = Ukuran usaha berpengaruh positif terhadap persepsi pengusaha terkait pentingnya pembukuan dan pelaporan keuangan bagi usahanya
    • H1c = Lama usaha berdiri berpengaruh positif terhadap persepsi pengusaha terkait pentingnya pembukuan dan pelaporan keuangan bagi usahanya
    • H1d = Latar belakang pendidikan berpengaruh positif terhadap persepsi pengusaha terkait pentingnya pembukuan dan pelaporan keuangan bagi usahanya
    • H2 = Kualitas laporan keuangan berpengaruh positif terhadap semakin besarnya jumlah kredit perbankan yang diterima oleh UMKM
    • H3a = Pemberian informasi dan sosialisasi SAK ETAP berpengaruh positif terhadap pemahaman pengusaha UMKM terkait SAK ETAP
    • H3b = Latar belakang pendidikan pengusaha berpengaruh positif tehadap pemahaman pengusaha UMKM terkait SAK ETAP
    • H3c = Jenjang pendidikan terakhir pengusaha berpengaruh positif terhadap pemahaman pengusaha UMKM terkait SAK ETAP

    [wpfilebase tag=file path=’sna14/039.pdf’ /]

    Iklan

    Tinggalkan Balasan

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.