Simposium Nasional Akuntansi 10 Makassar
MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE, MANAJEMEN LABA
DAN KINERJA KEUANGAN
( Studi Pada Perusahaan go publik Sektor Manufaktur )
MUH. ARIEF UJIYANTHO
STIE Muhammadiyah Pekalongan
BAMBANG AGUS PRAMUKA
Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
ABSTRACT
The objective of this study is to examine the influence of corporate governance mechanism, namely institutional ownership, managerial ownership, presence of independent of director and size of director to earnings management. This study also examines influence concequensies of earnings management to financial performance. This study takes sample from 30 companies in the manufacturing sector at the Jakarta Stock Exchange, which were published in financial report from 2001-2004. The method of analysis of this research used multi regression and single regression.
The results of this study show that (1) institutional ownership had not significant influence to earnings management, (2) managerial ownership had negative significant influence to earnings management, (3) presence of independent of director had positive significant influence to earnings management, (4) size of director had not significant influence to earnings management, (5) simultaneously of institutional ownership, managerial ownership, presence of independent of director and size of director had significant influence to earnings management, and (6) earnings management had not significant influence to financial performance.
Key Words: Corporate Governance Mechanism, Earnings Management, Financial Performance
I. PENDAHULUAN
Dalam teori keagenan (agency theory), hubungan agensi muncul ketika satu orang atau lebih (principal) mempekerjakan orang lain (agent) untuk memberikan suatu jasa dan kemudian mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan kepada agent tersebut (Jensen dan Meckling, 1976). Manajer sebagai pengelola perusahaan lebih banyak mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan pemilik (pemegang saham). Oleh karena itu sebagai pengelola, manajer berkewajiban memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada pemilik. Akan tetapi informasi yang disampaikan terkadang diterima tidak sesuai dengan kondisi perusahaan sebenarnya. Kondisi ini dikenal sebagai informasi yang tidak simetris atau asimetri informasi (information asymmetric) (Haris, 2004). Asimetri antara manajemen (agent) dengan pemilik (principal) dapat memberikan kesempatan kepada manajer untuk melakukan manajemen laba (earnings management) (Richardson, 1998).
Tindakan earnings management telah memunculkan beberapa kasus skandal pelaporan akuntansi yang secara luas diketahui, antara lain Enron, Merck, World Com dan mayoritas perusahaan lain di Amerika Serikat (Cornett, Marcuss, Saunders dan Tehranian, 2006). Beberapa kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. Lippo Tbk dan PT. Kimia Farma Tbk juga melibatkan pelaporan keuangan (financial reporting) yang berawal dari terdeteksi adanya manipulasi (Gideon, 2005).
*Simposium Nasional Akuntansi 10 Makassar*