Penelitian Realita Implementasi Akuntansi

Gambar Skema Coaching Akuntansi
Gambar Skema Coaching

Penelitian ini dilakukan oleh Hariyani Ratu Handayani, Cornelius Rantelangi dan Dhina Mustika Sari dari Universitas Mulawarman yang berjudul “Coaching Akuntansi Sederhana dan Studi Pemahaman Pelaku UKM: Realita Implementasi Akuntansi“.

Sampel dari penelitian ini adalah penenun Sarung di Kalimantan Timur. Penelitian ini diawali dengan adanya pelatihan dan bimbingan terhadap penenun. Metode informal, interaksi aktif dengan penenun, dan berkelanjutan dipilih untuk dapat meningkatkan kualitas transfer ilmu. Kondisi pemahaman penenun sebelum dan sesudah coaching kemudian diukur secara kualitatif melalui studi fenomenologi, untuk dapat ditelaah apakah terdapat perbedaan atau tidak. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan deskripsi mengenai pemahaman penenun sebelum dan sesudah dilakukannya coaching akuntansi sederhana. Output dari penelitian ini diharapkan mampu menjadi dasar bagi penetapan standar akuntansi sederhana untuk UKM dan metode pembelajaran yang tepat bagi klaster usaha di level ini.

Penelitian ini menggunakan model Bogdan dan Taylor dengan format desain deskriptif, yaitu penelitian yang memberikan gambaran secara cermat mengenai individu atau kelompok tertentu tentang keadaan dan gejala yang terjadi.

Hasil penelitian ditunjukkan melalui gambar berikut:

Perbandingan Pemahaman Akuntansi Sebelum dan Sesudah Coaching
Perbandingan Pemahaman Akuntansi Sebelum dan Sesudah Coaching

Dari tabel tersebut dapat terlihat bahwa terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Sebelum diadakannya coaching hanya beberapa subjek yang melakukan tahapan pencatatan, sedangkan sesudah mendapat coaching seluruh subjek telah melakukan tahapan pencatatan. Dari tahapan ini sudah dapat terlihat bagaimana perputaran kas, utang-piutang, dan persediaan dari usaha mereka. Selanjutnya tahapan penggolongan biaya, sebelumnya kurang lebih 83% subjek telah melakukan tahapan penggolongan, kemudian sesudah diadakannya coaching jumlah subjek yang melakukan tahapan penggolongan menjadi 87%. Tahapan terakhir dalam sistem akuntansi sederhana ini adalah tahapan pengungkapan, hanya 2 orang subjek saja yang sebelumnya telah melakukan tahapan pengungkapan. Dan terjadi peningkatan yang baik sesudah mereka mendapatkan coaching, terlihat dari tabel tersebut sebanyak 16 orang subjek telah melakukan tahapan pengungkapan. Sedangkan penilaian secara keseluruhan tahapan sebelumnya hanya terdapat 2 orang subjek yang telah menerapkan sistem akuntansi sederhana, sesudah coaching terjadi peningkatan yang sangat signifikan sebanyak 16 orang subjek telah menerapkan sistem akuntansi sederhana yang telah diajarkan.

Dari analisis data sebelum dan sesudah coaching akuntansi sederhana, serta hasil dan pembahasan dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan atas pemahaman akuntansi para penenun. Faktor utama yang mempengaruhi peningkatan ini adalah metode pengajaran yang dipilih, yaitu metode bimbingan (coaching). Dengan metode bimbingan para penenun akan lebih mudah menerima materi dan penjelasan. Hal ini sesuai dengan teori gestalt (kognitif) yang lebih mementingkan proses belajar untuk hasil yang baik. Belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon, lebih dari itu belajar melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Proses belajar adalah sumber perubahan persepsi dan pemahaman. Perubahan persepsi dan pemahaman tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang bisa diamati namun dapat berupa perubahan pola pikir dari subjek. Setelah diadakannya coaching persepsi penenun terhadap sistem akuntansi tidaklah serumit yang mereka anggap sebelumnya. Seperti halnya respon dan pendapat dari para subjek yang juga pernah mendapatkan treatment berupa pelatihan-pelatihan akuntansi sebelumnya dengan metode seminar, dimana suasana belajar menjadi sangat formal dan terbatas oleh waktu. Contoh kasus yang tidak dapat menggambarkan kegiatan mereka, istilah dan bahasa yang sulit untuk mereka mengerti menjadi alasan mengapa sebelumnya para subjek menganggap akuntansi sangat rumit.

Berdasarkan pada hasil analisis dan pembahasan maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa telah terjadi peningkatan pemahaman akuntansi para penenun sesudah dilakukannya coaching akuntansi sederhana. Hal ini ditandai dengan:
1. Para penenun telah mampu menentukan transaksi apa saja yang termasuk dalam transaksi ekonomi sebuah usaha.
2. Seluruh subjek penelitian telah melakukan sistem pencatatan atas seluruh transaksi ekonomi yang terjadi.
3. Mereka juga telah cukup mampu untuk melakukan penggolongan biaya usaha. dan mereka sadar tentang pentinganya penggolongan biaya tersebut sebagai dasar perhitungan biaya produksi dan penetapan harga jual, karena ternyata sebelumnya para penenun kerap kali menjual pruduk mereka dibawah harga pokok produksi.
4. Sebagian dari mereka telah dapat mengungkapkan laporan usaha yang mampu menggambarkan kegiatan usaha mereka dalam periode tertentu. Dengan adanya coaching sistem akuntansi sederhana ini turut membantu para subjek untuk memperkuat pondasi usaha mereka yaitu sistem manajemen.

Demikian ringkasan hasil penelitian tentangĀ Realita Implementasi Akuntansi, semoga bermanfaat dalam penyusunan materi jurnal, skripsi atau penelitian akuntansi anda.

*) Penelitian ini dipublikasikan dalam Simposium Nasional Akuntansi XVIII (SNA 18) yang diadakan di Medan pada tahun 2015

Leave a Reply

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *