Judul Jurnal : Pengaruh Eco-Control Terhadap Kinerja Ekonomi Dengan Kinerja Lingkungan Sebagai Variabel Intervening (Penelitian Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Propinsi Banten)
Kategori : Jurnal Akuntansi Manajemen dan Keprilakuan (AKMK) – Simposium Nasional Akuntansi XIV (SNA 14)
Penulis : Tubagus Ismail, Ewing Yuvisa Ibrani, Fachlia Ulmi, (FE Universitas Sultan Ageng Tirtayasa – Serang)
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh eko-kontrol pada kinerja ekonomi dengan kinerja lingkungan sebagai variabel intervening. Eco-kontrol didefinisikan sebagai prosedur formal dan sistem yang menggunakan informasi keuangan dan ekologis untuk memelihara atau mengubah pola aktivitas lingkungan. Dalam penelitian ini eko-kontrol terdiri dari tiga indikator, yaitu penggunaan kinerja, penganggaran pengukuran dan insentif. Indikator dipilih karena telah direpresentasikan sebagai alat kontrol dalam literatur dikembangkan oleh akuntansi manajemen. Berdasarkan hasil pengujian dapat dikatakan bahwa penerapan eko-kontrol berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja ekonomi meningkat. Penerapan eko-kontrol pengaruh positif yang signifikan untuk meningkatkan kinerja lingkungan. Eco-kontrol juga merupakan pengaruh tidak langsung pada kinerja ekonomi melalui kinerja lingkungan sebagai variabel intervening.
Kata kunci: Eco-kontrol, Akuntansi Manajemen Lingkungan, Kinerja Lingkungan, Kinerja Ekonomi.
(diterjemahkan dengan Google Translate)
Latar Belakang
Sejak tahun 1990-an, perhatian terhadap akuntansi manajemen lingkungan telah meningkat secara dramatis (Schaltagger dan Burrit, 2000). Beberapa peneliti berusaha menguji pengungkapan dan praktek pelaporan lingkungan (Al-Tuwaijri, et al., 2004, Clarkson, et al., 2008; Deegan dan Blomquist, 2006; Gray, et al., 2001;. Lehman, 1999; Neu, et al., 1998). Lain halnya, dengan beberapa penelitian yang mendefinisikan konsep akuntansi manajemen lingkungan dan praktek pelaporan lingkungan (Bartolomeo et al., 2000;. Bennet dan James, 2000; Burritt, 2004, IFAC, 2005), dan isu yang berkaitan dengan akuntansi biaya lingkungan (Antheaume, 2004; Gluch dan Baumann, 2004; Herbohn, 2005).
Penelitian mengenai eco-control belum banyak diteliti secara lebih luas (Henri dan Journeault, 2010). Sebagian besar penelitian yang berkaitan dengan eco-control adalah deskriptif atau preskriptif (Bennett dan James, 1999; Burritt dan Schaltegger, 2001; Eckel, et al., 1992; Epstein, 1996a; Epstein, 1996b; Epstein dan Birchard, 2000; Figge, et al., 2002). Beberapa penelitian tersebut berdasarkan pada sejumlah studi kasus dan mengalami keterbatasan karena kurangnya bukti empiris (Bouma dan VanderVeen, 2002; Burritt, 2004). Namun penelitian yang dilakukan oleh Hendri dan Journeault (2010) berusaha untuk mengatasi kesenjangan ini dengan menyelidiki secara empiris beberapa aspek eco-control.
Sebagai contoh, penelitian yang dilakukan oleh Sharma (2000) telah menguji integrasi dari kriteria kinerja lingkungan dalam melakukan evaluasi kinerja karyawan, tetapi tidak berhubungan dengan interpretasi manajerial. Dalam teori kontingensi, Pondeville dan De Rongé (2005) menemukan bahwa ketidakpastian lingkungan ekologi dan tekanan stakeholders lingkungan memiliki pengaruh positif pada penggunaan sistem pengendalian lingkungan formal, tetapi tidak berhubungan dengan strategi lingkungan. Sama halnya dengan Perego dan Hartmann (2005) menguji hubungan antara strategi lingkungan dan penggunaan sistem pengukuran kinerja lingkungan tidak memiliki pengaruh secara langsung, tetapi dimediasi oleh beberapa hubungan pengalaman sistem akuntansi manajemen lingkungan dan sifat sistem pengukuran. ….
[wpfilebase tag=file path=’sna14/003.pdf’ /]