Judul Jurnal (SNA 14) : Pengaruh Profitabilitas Dan Kepemilikan Insider Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Utang Dan Kebijakan Dividen Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia)
Penulis : Muhammad Ikbal (Universitas Mulawarman), Samarinda Sutrisno (Universitas Brawijaya), Samarinda Ali Djamhuri (Universitas Brawijaya)
Pendahuluan
Perusahaan sebagai entitas ekonomi lazimnya memiliki tujuan jangka pendek dan jangka panjang, dalam jangka pendek perusahaan bertujuan memperoleh laba secara maksimal dengan menggunakan sumberdaya yang ada, sementara dalam jangka panjang tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan. Upaya peningkatan nilai perusahaan bisa jadi akan mengalami kendala, khususnya menyangkut permasalahan keagenan (agency problem). Debtholders bisa termasuk dalam salah satu pihak yang terlibat dalam hubungan keagenan, jika manajer memiliki ikatan kontrak utang (debt contract) dengan debtholders.
Utang merupakan instrumen yang sangat sensitif terhadap perubahan nilai perusahaan. Sampai batas tertentu, semakin tinggi proporsi utang suatu perusahaan maka semakin tinggi harga saham perusahaan itu, namun pada titik tertentu lainnya peningkatan utang akan menurunkan nilai perusahaan (Chen dan Steiner, 1999). Selain utang, salah satu sumber pendanaan perusahaan berasal dari laba ditahan, yang ditetapkan melaui kebijakan dividen yang dilakukan oleh perusahaan (Anil dan Kapoor, 2008).
Upaya untuk mengetahui hubungan kausalitas antara profit dengan kebijakan utang telah dilakukan oleh beberapa peneliti, di antaranya adalah Myers dan Majluf (1984) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan negatif antara profitability dengan leverage. Sementara itu Jensen (1986) menemukan hal yang berbeda dengan Myers dan Majluf, menurutnya leverage dengan profitability berhubungan positif jika kontrol pasar atas perusahaan tidak efektif. Megginson (1997:306) mengemukakan bahwa kecenderungan perusahaan dalam sebuah industri adalah profitabilitas berhubungan terbalik dengan leverage, karena perusahaan yang profitable cenderung untuk mempunyai pinjaman yang lebih sedikit. Begitu pula menurut pecking order theory, profitabilitas berpengaruh negatif terhadap leverage.
Hipotesis
- Hipotesis 1 : Profitabilitas berpengaruh langsung secara negatif terhadap kebijakan utang demikian pula.
- Hipotesis 2 : Profitabilitas berpengaruh langsung secara positif terhadap nilai perusahaan.
- Hipotesis 3 : Profitabilitas berpengaruh langsung secara positif terhadap kebijakan dividen
- Hipotesis 4 : Kepemilikan Insider berpengaruh langsung secara negatif terhadap kebijakan utang.
- Hipotesis 5 : Kepemilikan Insider berpengaruh langsung secara positif terhadap nilai perusahaan.
- Hipotesis 6 : Kepemilikan Insider berpengaruh langsung secara negatif terhadap kebijakan dividen.
- Hipotesis 7 : Kebijakan utang berpengaruh langsung secara negatif terhadap kebijakan dividen.
- Hipotesis 8 : Kebijakan utang berpengaruh langsung secara positif terhadap nilai perusahaan.
- Hipotesis 9 : Kebijakan dividen berpengaruh langsung secara positif terhadap nilai perusahaan.
[wpfilebase tag=file path=’sna14/033.pdf’ /]