Pengertian Akuntansi Perbankan Serta Manfaat dan Prinsipnya
Akuntansi Perbankan adalah pengetahuan yang mengkhususkan diri dalam mempelajari ketentuan dan standar yang berlaku untuk perkreditan, dukungan konsumen, dan pengelolaan risiko yang mengenai dengan dukungan kredit dan layanan keuangan lainnya.
Akuntansi Bank dapat mendukung banyak sektor dalam tahu prinsip-prinsip basic yang mengenai dengan instansi keuangan, serta meyakinkan bahwa seluruh produk dan layanan yang di tawarkan udah mencukupi kriteria hukum dan peraturan.
Artikel ini akan membahas lebih dari satu aspek utama akuntansi perbankan, terhitung prinsip dan penerapan akuntansi perbankan.
Apa itu Akuntansi Perbankan?
Akuntansi perbankan adalah cabang akuntansi yang melibatkan proses akuntansi yang terjalin dengan bank dan institusi keuangan lainnya. Ini adalah cabang akuntansi yang berfokus pada produk keuangan dan layanan yang di tawarkan oleh bank.
Akuntansi ini mengacu pada aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan biaya yang terjalin dengan instansi keuangan layaknya bank.
Oleh sebab itu, akuntansi perbankan melibatkan penerapan prinsip akuntansi yang berlaku lazim dan standar akuntansi untuk sediakan informasi yang berfungsi untuk manajemen bank, regulator, dan pemangku kepentingan lainnya.
Pencatatan perbankan terhitung termasuk proses pelaporan keuangan dan kesibukan lain yang terjalin dengan bank dan institusi keuangan lainnya. Pencatatan ini melibatkan beraneka proses akuntansi yang mengenai dengan produk dan layanan yang di tawarkan oleh bank.
Akuntansi perbankan pada lain melibatkan proses akuntansi yang mengenai dengan pinjaman, deposito, asuransi, pembayaran, investasi, serta kesibukan operasional dan perdagangan lainnya.
Pencatatan perbankan terhitung melibatkan proses pelaporan keuangan yang mengenai dengan bank dan instansi keuangan lainnya. Pelaporan keuangan ini terhitung laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan posisi keuangan, dan laporan keuangan lainnya yang terjalin dengan bank dan institusi keuangan lainnya.
Akuntansi perbankan adalah cabang akuntansi yang mutlak bagi para profesional akuntansi, sebab banyak bank dan instansi keuangan lainnya yang perlu para profesional akuntansi yang pakar dalam bidang akuntansi ini.
Pencatatan perbankan mendukung para profesional untuk tahu dan mengidentifikasi risiko, menaikkan efisiensi, serta meminimalkan biaya.
Peraturan Akuntansi Perbankan di Indonesia
Di Indonesia, tersedia lebih dari satu ketentuan yang sesuaikan akuntansi perbankan.
Peraturan-peraturan selanjutnya di rancang untuk mendukung industri perbankan di Indonesia berkembang dengan sehat. Di bawah ni adalah lebih dari satu ketentuan yang wajib di ikuti oleh para pelaku industri perbankan di Indonesia.
Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 18/10/PBI/2006 tentang Standar Akuntansi Perbankan.
Peraturan ini menentukan standar akuntansi untuk industri perbankan di Indonesia. Standar ini termasuk pengakuan, pengukuran, dan pelaporan transaksi yang mengenai dengan kesibukan perbankan.
Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 18/11/PBI/2006 tentang Tata Kelola Perbankan
Peraturan ini menentukan tata kelola perbankan yang wajib di ikuti oleh seluruh bank di Indonesia. Ini meliputi prosedur dan ketentuan yang wajib di penuhi oleh para operator bank untuk menanggung keselamatan dana nasabah dan keamanan proses perbankan.
Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 18/13/PBI/2006 tentang Laporan Keuangan Perbankan
Peraturan ini menentukan kerangka untuk pelaporan keuangan oleh bank di Indonesia. Ini meliputi format dan struktur laporan keuangan yang wajib di patuhi oleh seluruh bank di Indonesia.
Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 18/16/PBI/2006 tentang Pengendalian Intern dan Audit Perbankan
Peraturan ini menentukan tata langkah pengendalian intern dan audit perbankan yang wajib di ikuti oleh seluruh bank di Indonesia.
Regulasi ini meliputi mekanisme pengawasan yang wajib di terapkan oleh para operator bank untuk meyakinkan bahwa operasi bank berlangsung dengan baik.
Manfaat Akuntansi Perbankan
Di bawah ini merupakan lebih dari satu kegunaan akuntansi perbankan, yaitu sebagai berikut:
1. Membantu Menilai Kinerja Bank
Pencatatan perbankan mendukung bank untuk menilai kinerja mereka dengan sediakan informasi yang komprehensif tentang posisi keuangan mereka.
Bank dapat memakai laporan akuntansi untuk menilai tingkat efisiensi dari operasi mereka dan mengakibatkan konsep pengelolaan dana yang lebih baik.
2. Membantu Bank dalam Pembuatan Kebijakan
Pencatatan perbankan terhitung mendukung bank dalam mengakibatkan kebijakan dan strategi di masa depan. Dengan menganalisis laporan keuangan yang tersedia, bank dapat mengakibatkan ketentuan yang tepat untuk menaikkan penghasilan dan kurangi biaya.
3. Membantu Bank dalam Mengelola Resiko
Pencatatan perbankan terhitung mendukung bank dalam mengelola efek yang mengenai dengan usaha mereka. Dengan mengidentifikasi dan memantau risiko yang mungkin, bank dapat menyita beberapa langkah preventif untuk kurangi risiko.
4. Membantu Bank dalam Mengidentifikasi Peluang Bisnis
Pencatatan perbankan terhitung mendukung bank dalam mengidentifikasi kesempatan usaha yang tersedia. Dengan menganalisis laporan keuangan dan informasi lainnya, bank dapat mendapatkan kesempatan usaha baru yang mungkin tidak keluar sebelumnya.
5. Membantu Bank dalam Membuat Rencana Pengelolaan Dana
Pencatatan perbankan terhitung mendukung bank dalam mengakibatkan konsep pengelolaan dana yang tepat. Bank dapat memakai laporan akuntansi untuk menilai tingkat efisiensi operasi mereka dan mengakibatkan konsep pengelolaan dana yang lebih baik.
6. Membantu Bank dalam Memahami Kebutuhan Pasar
Pencatatan perbankan terhitung mendukung bank dalam tahu keperluan pasar dan sesuaikan layanan mereka cocok dengan kebutuhan.
Bank dapat memakai laporan akuntansi untuk melacak tren pasar dan sesuaikan produk dan layanan mereka cocok dengan keperluan pasar.
2 Prinsip Akuntansi Perbankan
Prinsip Pencatatan Berbasis Kas
Akuntansi perbankan dapat jadi tugas yang rumit. Karena mereka menanggulangi jumlah besar uang, transaksi, dan pembayaran, perbankan wajib memakai prinsip pencatatan yang akurat dan teratur.
Salah satu metode yang di gunakan untuk mencatat transaksi perbankan adalah berbasis kas. Prinsip pencatatan berbasis kas adalah metode mencatat transaksi perbankan yang difokuskan pada aspek pembayaran.
Dengan prinsip ini, masing-masing transaksi akan di catat cocok dengan nilai tunai yang terlibat dalam transaksi tersebut.
Jika tersedia pembayaran tunai, jumlahnya akan di catat dalam jurnal. Jika tersedia transaksi non-tunai, layaknya transfer elektronik, jumlah duit yang berlangsung dalam transaksi selanjutnya akan di catat dalam jurnal.
Prinsip pencatatan berbasis kas dapat mendukung perbankan untuk memelihara integritas data mereka. Karena hanya transaksi tunai yang di catat, ini mendukung meyakinkan bahwa jumlah duit yang di terima dan di bayarkan pada tiap-tiap transaksi cocok dengan jumlah yang sebenarnya.
Ini terhitung mendukung memelihara akurasi laporan keuangan, sebab transaksi yang tidak cocok dengan nilai tunai tidak akan di catat.
Selain itu, prinsip pencatatan berbasis kas mendukung kurangi risiko kecurangan. Dengan mencatat tiap-tiap transaksi yang terlibat nilai tunai, perbankan dapat meyakinkan bahwa duit yang di terimanya cocok dengan jumlah yang di bayarkan.
Ini terhitung mendukung menjauhi risiko pencurian, sebab perbankan dapat meyakinkan bahwa tiap-tiap transaksi yang masuk ke proses mereka adalah benar.
Prinsip pencatatan berbasis kas terhitung memudahkan untuk menaikkan efisiensi operasi. Dengan memakai prinsip ini, perbankan dapat dengan enteng memperbandingkan jumlah duit yang di terima dengan jumlah yang memang di bayarkan.
Ini membuatnya lebih enteng untuk mengidentifikasi dan menanggulangi persoalan yang mungkin timbul sepanjang operasi.
Prinsip Pencatatan Berbasis Akrual
Prinsip pencatatan berbasis akrual adalah prinsip akuntansi yang berfokus pada memasukkan transaksi ke dalam laporan keuangan berdasarkan sementara di mana transaksi selanjutnya terjadi.
Dengan kata lain, prinsip ini mengedepankan pada kapan transaksi berlangsung dan bukan kapan pembayaran untuk transaksi selanjutnya di terima atau di bayarkan. Prinsip ini digunakan dalam seluruh industri akuntansi, terhitung akuntansi perbankan.
Prinsip pencatatan berbasis akrual mutlak untuk akuntansi perbankan sebab mengenai dengan penilaian aset dan kewajiban yang tepat. Prinsip ini amat mungkin bank untuk mengevaluasi posisi keuangan mereka dengan benar.
Ini terhitung amat mungkin bank untuk mengkalkulasi laba dan rugi yang akurat, mengkalkulasi kinerja, dan mengidentifikasi kapabilitas dan kelemahan. Prinsip ini dapat mendukung bank menyita beberapa langkah yang di perlukan untuk menaikkan keadaan keuangan mereka.
Ketika memakai prinsip pencatatan berbasis akrual, bank wajib mencatat seluruh transaksi mereka berdasarkan sementara di mana transaksi selanjutnya terjadi.
Mereka wajib meyakinkan bahwa transaksi tercatat dengan benar sehingga mereka dapat mengkalkulasi laba dan rugi mereka dengan benar. Akuntan terhitung wajib meyakinkan bahwa informasi yang di berikan kepada investor dan kreditor benar dan akurat.
Prinsip pencatatan berbasis akrual terhitung mendukung bank menjauhi persoalan keuangan. Dengan meyakinkan bahwa seluruh transaksi mereka dicatat dengan benar, bank dapat mengidentifikasi persoalan keuangan lebih awal dan menyita tindakan yang di perlukan.
Hal ini terhitung mendukung bank menjauhi risiko keuangan yang terjalin dengan keadaan ekonomi atau keadaan politik.
Jenis-Jenis Laporan Keuangan Perbankan
Laporan keuangan perbankan mendukung para regulator, investor, dan pemegang saham untuk tahu kinerja perbankan dan mengakibatkan ketentuan yang tepat.
Laporan keuangan perbankan dapat di kelompokkan jadi tiga kategori utama: laporan arus kas, laporan laba rugi, dan laporan neraca.
Laporan Arus Kas
Laporan arus kas (cash flow statement) memperlihatkan arus masuk dan arus keluar kas yang di hasilkan dari kesibukan operasional, investasi, dan pendanaan.
Laporan arus kas terhitung memperlihatkan bagaimana perubahan pada kas dari satu periode ke periode berikutnya. Ini mendukung manajemen dan investor untuk tahu keadaan keuangan perbankan dan mengakibatkan ketentuan yang tepat.
Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi (income statement) termasuk pendapatan, biaya, dan laba atau rugi bersih yang di hasilkan oleh perbankan sepanjang periode tertentu.
Laporan ini termasuk kesibukan operasional, investasi, dan pendanaan. Laporan laba rugi mendukung para investor dan manajemen untuk tahu kinerja bank dalam jangka panjang.
Laporan Neraca
Laporan neraca (balance sheet) mengutarakan aset, kewajiban, dan ekuitas yang di miliki oleh perbankan pada sementara tertentu. Laporan ini termasuk seluruh aset yang di miliki oleh bank, layaknya aset lancar, aset tetap, dan aset lainnya.
Laporan neraca terhitung termasuk seluruh kewajiban yang di miliki oleh bank, layaknya pinjaman, hutang, dan kewajiban lainnya.
Kesimpulan
Demikian pembahasan tentang akuntansi perbankan mulai dari definisi, regulasi, manfaat, prinsip, dan model laporan keuangan perbankan.
Dari pembahasan tersebut, kami dapat tahu bahwa akuntansi terlalu mutlak untuk segala model bisnis, baik perbankan maupun usaha kecil yang Anda miliki.
Supaya proses akuntansi usaha jadi lebih optimal, Anda dapat memakai software akuntansi layaknya Kledo yang mengadopsi teknologi berbasis cloud. Sehingga, Anda dapat memakai Kledo darimana saja dan kapan saja Anda butuhkan.
Kledo sendiri udah digunakan lebih dari 35 ribu pengguna lho. Sekarang, giliran Anda untuk memperlihatkan sendiri bagaimana Kledo akan mendukung usaha Anda. Caranya gimana? Yuk, memakai kesempatan free trial Kledo sepanjang 14 hari atau selalu melalui tautan ini.