Judul Jurnal : PERILAKU MENTAL DISCOUNTING ANALIS EFEK DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
Penulis : M.F. Arrozi Adhikara Universitas Esa Unggul, Jakarta
Abstrak
Tujuan penelitian adalah untuk menilai dan memperoleh bukti empiris perilaku analis sekuritas di kandidat saham keputusan seleksi (diskon mental) di Bursa Efek Indonesia yang tergantung pada pengaruh informasi keuangan, keyakinan revisi, norma subyektif, dan persepsi risiko. Implikasi dari niat untuk memilih saham adalah harapan untuk memaksimalkan utilitas investor.
Jenis penelitian adalah penelitian penjelasan dengan metode persepsional survei. Jenis data primer. Dimensi waktu adalah satu studi tembakan. Responden adalah analis sekuritas dengan sampel 178. Unit analisis adalah sekuritas individual analis. Analisis data yang digunakan model persamaan struktural (SEM) dengan program AMOS. Studi menunjukkan bahwa manfaat informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap revisi keyakinan, persepsi risiko, dan subjektif kembali; kepercayaan revisi berpengaruh positif terhadap diskon mental, persepsi risiko berpengaruh positif terhadap diskon mental, norma subyektif berpengaruh positif pada mental diskon, diskon dan mental berpengaruh positif terhadap subjektif pengembalian.
Temuan studi menunjukkan bahwa informasi akuntansi memiliki karakteristik relevansi, reliabilitas, dan pengungkapan penuh. Akuntansi berguna dalam revisi keyakinan informasi, memberikan persepsi risiko tidak sistematis, serta memiliki relevansi nilai dan kegunaan dalam pengambilan keputusan keputusan saham seleksi. Efek analis untuk menjadi canggih, rasional, bijaksana, menerima efek hallo, dan risiko preferensi netral dalam pemilihan saham.
Kata kunci: Kegunaan Informasi Akuntansi, Revisi Kepercayaan, Norm Subyektif, Persepsi Risiko, Diskon Mental, Subyektif of Return.
1. PENDAHULUAN
Perkembangan bursa efek membawa perubahan pada tuntutan kualitas dan keterbukaan informasi, terutama informasi akuntansi yang berperan membentuk pasar modal efisien. Informasi ini sarat dengan topik, substansi, dan pengetahuan yang digunakan investor, kreditor, analis efek, dan user lainnya dalam pengambilan keputusan (Hartono, 2008; SFAC No.1, 1978). Analis efek menggunakan informasi akuntansi untuk analisis, prediksi saham, serta pengambilan keputusan pemilihan saham. Tujuannya untuk rekomendasi saham kepada investor dan pelaku pasar lainnya (Agung dkk., 2007).
Rekomendasi analis efek berdasarkan fundamental menyukai model yang tidak rumit, mudah dipahami, dan mendasarkan informasi akuntansi (Investor, 2007; Suad, 1996; Ho & Wong, 2004; Chen & Hsu, 2005). Hal ini ditunjukkan pada kasus saham Bumi Resources Tbk (BUMI) di BEI. Laporan keuangan BUMI tahun 2008 menunjukkan net profit turun (– 58%) dan laba operasional naik 102 % dari tahun 2007. Harga wajar BUMI adalah Rp. 4.500/lembar. Analis efek memberi rekomendasi buy dengan target harga kisaran Rp. 8.400–Rp.10.000/lembar. Rekomendasi tersebut dilakukan karena fundamental-laba operasional naik 102%, sehingga kegiatan utama perusahaan sangat menguntungkan sebab harga komoditas pertambangan di pasar global tinggi dan prospektif. Analis efek tidak menjelekkan saham perusahaan untuk menghindari konflik kepentingan dan mengantisipasi investor berpindah kepada broker lain. Analis efek memberi rekomendasi untuk menaikkan harga saham karena pergerakannya likuid sehingga peluang investor meraih gain sangat tinggi.
Rekomendasi analis efek berdasarkan fundamental mempertimbangkan ketersediaan informasi dan kecanggihan (sophisticated) pelaku utama pasar (Hartono,2005). Ketersediaan informasi akuntansi menunjukkan informasi yang dikeluarkan emiten mengenai kinerja perusahaan, prospek, uncertainty, expected values, corporate action, dan sarana responsibility kepada stakeholder. Informasi ini merupakan signal dan mengandung informasi yang bersifat good news atau bad news serta berfungsi sebagai stimulus (Bruns, 1966). Analis efek yang sophisticated akan menganalisis informasi lebih lanjut untuk menentukan apakah signal tersebut sahih, dapat dipercaya, serta mampu menghasilkan informasi yang bernilai ekonomis. Implikasi nilai ekonomis adalah penentuan nilai saham dengan kinerja fundamental yang baik, sehingga dapat digunakan untuk menilai prospek perusahaan (Scott, 2009). ….
[wpfilebase tag=file path=’sna14/014.pdf’ /]