Pengaruh Corporate Governance Index, Kepemilikan Keluarga, dan Kepemilikan Institusional terhadap Biaya Ekuitas dan Biaya Utang: Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI
Pengaruh Corporate Governance Index, Kepemilikan Keluarga, dan Kepemilikan Institusional terhadap Biaya Ekuitas dan Biaya Utang: Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI
Yulisa Rebecca (Universitas Indonesia)
Sylvia Veronica Siregar (Universitas Indonesia)
Pendahuluan
Isu corporate governance muncul karena adanya pemisahan antara kepemilikan dan pengelolaan perusahaan (Gunarsih, 2003). Pemisahan antara fungsi kepemilikan dan pengelolaan perusahaan menimbulkan kemungkinan terjadinya agency problem yang dapat menyebabkan agency conflict, yaitu konflik yang timbul sebagai akibat keinginan manajemen (agent) untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan kepentingannya yang dapat mengorbankan kepentingan pemegang saham (principal).
Selain mekanisme corporate governance, struktur kepemilikan diduga juga berpengaruh terhadap biaya ekuitas. Yao dan Sun (2008) menunjukkan bahwa perusahaan dengan kepemilikan keluarga sebagai pemegang saham mayoritas memiliki biaya ekuitas yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan lainnya. Hal ini disebabkan karena kontrol yang dimiliki oleh pemegang saham mayoritas dan peluang untuk memperoleh keuntungan pribadi lebih besar sehingga investor menginginkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi untuk mengkompensasi risiko tersebut (Dyck dan Zingales, 2004). Attig et al. (2008) juga menyatakan ketika perusahaan dimiliki secara mayoritas oleh keluarga tertentu, risiko informasi menjadi lebih besar dan menyebabkan biaya ekuitas menjadi lebih tinggi.
Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Shuto dan Kitagawa (2010) yang menganalisis hubungan antara kepemilikan manajerial dengan biaya utang pada perusahaan-perusahaan publik di Jepang. Namun, dikarenakan kepemilikan manajerial di Indonesia relatif sangat kecil, maka digunakan struktur kepemilikan lain dalam penelitian ini, yaitu kepemilikan keluarga dan kepemilikan institusional. Selain itu, berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya yang umumnya menganalisis pengaruh corporate governance terhadap biaya ekuitas (Byun et al., 2008; Chen et al., 2009) dan biaya utang (Juniarti dan Sentosa, 2009; Shuto dan Kitagawa; 2010) secara terpisah, dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian untuk menganalisis pengaruh corporate governance terhadap biaya ekuitas dan biaya utang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Hipotesis
H1a: Corporate governance index berpengaruh negatif terhadap biaya ekuitas
H1b: Corporate governance index berpengaruh negatif terhadap biaya utang
H2a: Kepemilikan keluarga berpengaruh positif terhadap biaya ekuitas
H2b: Kepemilikan keluarga berpengaruh positif terhadap biaya utang
H3a: Kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap biaya ekuitas
H3b: Kepemilikan institusional berpengaruh negatif terhadap biaya utang
Tinggalkan Balasan