MURSALIM, SE., MSi., Akt.
Universitas Muslim Indonesia
ABSTRACT
The research is aimed at examining the effect of income smoothing (real, artificial and classificatory smoothing) on the investor’s motivation to invest their money in the company registered in JSX (Jakarta Stock Exchange), both partially and simultaneously. This research hopefully contributes to relatively new knowledge to the academics, especially the impact caused by the management behavior in conducting income smoothing. Moreover, for the management of the company listed in JSX, they will be able to settle the policies aiming the value and organizational continues improvement. While for the investors, the research’s results would be one of the consideration in making investment decision.
The research tested hypotheses by using multiple regression analysis model. Furthermore, t test was used to test partially, the effect of income smoothing dimension on investor motivation. While for simultaneous test, F test was applied. Hypotheses testing was conducted by using research sample of 107 investors registered in 16 securities companies in Central Java and D.I. Yogyakarta region, precisely in three major cities; Semarang, Solo and Yogyakarta.
The research result shows that income smoothing through actual transaction (real smoothing) and income smoothing through procedure or accounting method (artificial smoothing) do not have any effects on investor motivation to invest. On the contrary, investors do not respond to the income smoothing act by using both dimension mentioned. But in the other side, this research shows that income smoothing through elements classification in the income statement (classificatory smoothing) affects the
investor motivation to invest in the companies listed in JSX.
Keywords: real, artificial and classificatory smoothing, investor motivation, JSX.
LATAR BELAKANG PENELITIAN
Laba perusahaan merupakan hasil dari suatu periode tertentu yang dicapai oleh perusahaan. Menurut Parawiyati dan Baridwan (1998) bahwa laba dan arus kas periode yang lalu mempunyai manfaat untuk memprediksi laba dan arus kas satu tahun ke depan. Disamping itu, laba dalam laporan laba rugi merupakan informasi keuangan yang ditujukan untuk para penggunanya, yaitu baik pihak internal maupun eksternal perusahaan. Pihak internal seperti; manajemen, karyawan, dan pihak eksternal seperti; investor, kreditur dan pemerintah, dapat menggunakan laba sebagai salah satu dasar
pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Lebih lanjut, Beattie et. al. (1994) mengemukakan bahwa investor sering terpusat pada informasi laba tanpa memperhatikan prosedur yang digunakan untuk menghasilkan informasi laba perusahaan. Hal ini dapat mendorong manajer untuk melakukan manajemen laba (earning management) atau manipulasi laba (earning manipulation) (Salno dan Baridwan, 1999). Salah satu bentuk tindakan earning anagement yang dilakukan oleh manajemen perusahaan adalah perataan laba (income smoothing) dengan tujuan menarik perhatian investor untuk berinvestasi. Menurut Koch (1981) income smoothing adalah suatu sarana yang digunakan manajemen untuk mengurangi variabilitas urut-urutan pelaporan laba relatif terhadap beberapa urut-urutan target yang terlihat karena adanya manipulasi variabel-variabel akuntansi semu (artificial smoothing) atau transaksi riil (real smoothing). Selain dua dimensi income smoothing di atas, Barnes et. al. (1976) juga mengemukakan dimensi lain yaitu perataan laba yang dapat dilakukan melalui klasifikasi elemen-elemen dalam laporan laba rugi yang disebut classificatory smoothing. Dengan demikian income smoothing dapat dilakukan melalui tiga dimensi yaitu real, artificial dan classificatory smoothing, sebagaimana yang akan diteliti pada penelitian ini.