Simposium Nasional Akuntansi 10 Makassar
INVESTIGASI MOTIVASI DAN STRATEGI MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PUBLIK DI INDONESIA*
KOMARUDIN ACHMAD
IMAM SUBEKTI
SARI ATMINI
Universitas Brawijaya Malang
ABSTRACT
This study investigates the existence of earnings management motivations and strategies. Based on ordinary least square regression, this study indicates that debt covenant and political cost motivations affect earnings management. However, bonus plan motivation and accounting method choice strategy do not affect earnings management. Investigation on earnings management practices explains that bonus plan motivation affect income increasing, not income decreasing.
This study finds that the managers of public firms in Indonesia do not use accounting method choices as earnings management strategy. Some of them choose to use a little of accruals accounting flexibility and prefer both GAAP violations and intercompany transactions strategies. This study identifies that the motivations of debt covenant, political cost and owners’ wealth as well as the strategy of accruals accounting flexibility are earnings management practices with global value. Otherwise, earnings management practices with local value consist of motivation caused by both debt restructuring and going concern constraint and strategy through GAAP violations and intercompany transactions.
Key Words: Earnings management, Motivation, Bonus plan, Debt covenant, Political cost, Owners’ wealth, Debt restructuring, Going concern, Strategy, Accounting method choice, Accruals accounting flexibility, GAAP violations, Intercompany transactions, Global value, Local value
*Nama-nama perusahaan dan pihak-pihak yang terkait telah diubah untuk tujuan penelitian ini. Kami berapresiasi kepada berbagai pihak yang telah memberi masukan dalam penelitian ini.
I. PENDAHULUAN
Laporan keuangan disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual (accruals accounting). Akuntansi akrual mempunyai keunggulan bahwa informasi laba perusahaan dan pengukuran komponennya berdasarkan akuntansi akrual secara umum memberikan indikasi lebih baik tentang kinerja ekonomi perusahaan daripada informasi yang dihasilkan dari aspek penerimaan dan pengeluaran kas terkini (FASB 1978). Akuntansi akrual juga memiliki kelemahan. Wild et al. (2003) mengkritik bahwa akuntansi akrual merupakan aturan yang tidak sempurna dan mengaburkan laporan keuangan yang bertujuan memberikan informasi aliran kas dan kapabilitas perusahaan dalam menghasilkan kas. Kekaburan informasi ini diakibatkan akuntansi akrual yang ruwet dan rentan atas manipulasi. Kerentanan ini disebut manajemen laba (earnings management).
Kehadiran motivasi dan peluang merupakan insentif bagi manajer untuk mengelola laba. Menurut Scott (2000), motivasi manajemen laba meliputi rencana bonus, debt covenant, dan biaya politik. Manajer termotivasi mengelola laba untuk mencapai target kinerja dan kompensasi bonus, meminimalkan kemungkinan pelanggaran perjanjian utang, dan meminimalkan biaya politik karena intervensi pemerintah dan parlemen.
Simposium Nasional Akuntansi 10 Makassar