TRUST DAN KULTUR ORGANISASI SEBAGAI PENGGERAK INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA ORGANISASI
Kesimpulan
Trust berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap human capital, sedangkan trustjuga ditemukan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap structural capital. Berdasarkanhal tersebut, maka trust belum mampu menjadi penggerak intellectual capital, khususnyabagi human capital dan structural capital. Trust juga ditemukan berpengaruh positifsignifikan terhadap customer capital. Dengan demikian, maka eksistensi trust mampumenjadi penggerak intellectual capital, khususnya bagi customer capital. Kultur organisasiditemukan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap human capital, sedangkan kulturorganisasi ditemukan berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap customer capital danstructural capital. Berdasarkan hal tersebut maka kultur organisasi perusahaan-perusahaanbank dan lembaga keuangan di Bali belum mampu meningkatkan atau memperbaiki humancapital, customer capital, dan structural capital. Kultur organisasi positif pada perusahaanperusahaanbank dan lembaga keuangan di Bali belum mampu menggerakan intellectualcapital (human capital, customer capital, structural capital).
Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa human capital berpengaruh positif dansignifikan dengan customer capital. Dengan demikian, maka human capital dengan tacitknowledgenya, mampu menciptakan nilai (value creation) yaitu customer capital bagiperusahaan. Human capital ditemukan berpengaruh positif dan signifikan dengan structuralcapital. Berdasarkan hal tersebut, maka perusahaan-perusahaan bank dan lembaga keuanganmampu mentransformasi pengetahuan pegawai individu ke dalam pengetahuan non manusia.
Penelitian ini menunjukan bahwa customer capital berpengaruh positif signifikanterhadap structural capital. Dengan demikian, customer capital yang dimiliki perusahaanperusahaanbank dan lembaga keuangan di Bali belum mampu meningkatkan ataumemperbaiki structural capital. Perusahaan belum mampu mengkodifikasikan pengetahuaneksternal yang diperoleh dari hubungan dengan konsumen, pemasok, pemerintah ataupun dariasosiasi-asosiasi industri ke dalam pengetahuan perusahaan dengan baik. Penelitian ini jugamenunjukan bahwa structural capital berpengaruh positif signfikan terhadap kinerjaorganisasi pada tingkat signifikansi < 0,05. Hal tersebut mencerminkan bahwa structuralcapital perusahaan-perusahaan bank dan lembaga keuangan di Bali dapat meningkatkan ataumemperbaiki kinerja organisasi. Usaha-usaha perusahaan untuk mengkodifikasi pengetahuanperusahaan dan mengembangkan structural capital mampu menghasilkan keuanggulanbersaing. Keuanggulan tersebut secara relatif menghasilkan kinerja organisasi yang lebihtinggi. Dengan diperolehnya hasil ini, maka dapat memberi bukti bahwa intellectual capitalmelalui structural capital memiliki pengaruh terhadap kinerja organisasi.
[wpfilebase tag=file path=’sna14/015.pdf’ /]