PENGARUH INFORMASI INVESTASI, JOB ROTATION DAN KONDISI ADVERSE SELECTION TERHADAP ESKALASI KOMITMEN




  • Jurnal Simposium Nasional Akuntansi XX (SNA 20) Jember
    Jurnal Simposium Nasional Akuntansi XX (SNA 20) Jember

    PENGARUH INFORMASI INVESTASI, JOB ROTATION DAN KONDISI ADVERSE SELECTION TERHADAP ESKALASI KOMITMEN

    Amy Amelia Soma dan MI Mitha Dwi Restuti (Universitas Kristen Satya Wacana)

    Perkembangan ekonomi semakin maju sehingga banyak perusahaan saling bersaing dalam bisnis untuk memperoleh keuntungan yang besar. Sering kali perusahaan melakukan investasi dalam berbagai bentuk untuk mendapatkan keuntungan di masa depan. Akan tetapi, manajer memiliki rasa emosional yang kuat dengan keputusan yang dibuat sebelumnya sehingga manajer kesulitan dalam memisahkan keputusan yang akan dipilih.

    Pengambilan keputusan manajer untuk melanjutkan pembiayaan proyek dapat dilihat dari penerimaan informasi mengenai proyek yang sedang dijalankan. Menurut Tanjung (2012) proses pengambilan keputusan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia bisnis, kebutuhan informasi merupakan hal yang sangat penting. Informasi proyek yang dijalankan dapat disajikan mengenai informasi positif atau untung dan informasi negatif atau rugi.

    Fenomena eskalasi komitmen biasanya terkait dengan anggaran modal yang digunakan untuk berinvestasi. Kasus eskalasi komitmen di Indonesia contohnya adalah proyek Hambalang pada tahun 2004 yang disajikan oleh Sindo News (2016). Pada tahun 2005 perusahaan konsultan yang mengerjakan proyek Hambalang menolak melanjutkan proyek karena struktur tanah yang rapuh dan menyarankan agar tidak membangun di zona tersebut.

    Apabila pemikiran agen hanya untuk kepentingan diri sendiri dan reputasinya kemungkinan yang terjadi agen yang menerima informasi negatif akan melakukan eskalasi komitmen.

    Penelitian ini menguji informasi investasi, adverse selection dan job rotation terhadap eskalasi komitmen. Penelitian Sari dan Wirakusuma (2016) menunjukkan adverse selection berpengaruh terhadap eskalasi komitmen dan manajer yang menerima negative framing akan cenderung mengambil risiko untuk tetap melanjutkan proyek karena berpikiran akan mendapatkan keuntungan di masa mendatang. Dewanti (2010) menjelaskan bahwa perpindahan tugas berfungsi sebagai kerjasama antara seorang manajer dengan calon penggantinya dalam hal memberikan laporan yang komprehensif sehingga hal tersebut dapat dijadikan kendali bagi principal untuk informasi privat. Sedangkan informasi investasi dalam penelitian ini difokuskan pada informasi tidak menguntungkan yang akan mendorong manajer melanjutkan proyek dengan komitmen mendapatkan tingkat pengembalian di masa mendatang.

    Selain itu, tujuan peneliti ingin meneliti dan mengetahui adanya informasi investasi negatif dan kondisi adverse selection berpengaruh dalam keputusan manajer untuk eskalasi komitmen serta tidak diterapkannya kebijakan job rotation akan mempengaruhi tindakan manajer untuk melakukan eskalasi komitmen.

    Sumber : Jurnal Akuntansi / Simposium Nasional Akuntansi XX (SNA 20) Jember – Download

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.