PENGARUH MENTORING TERHADAP KEPUASAN KERJA, KONFLIK PERAN DAN PRESTASI KERJA SERTA NIATAN UNTUK PINDAH
(Studi Empiris Di Lingkungan Kantor Akuntan Publik)
DWI CAHYONO.SE.MSi.Akt2
Universitas Muhammadiyah Jember
ABSTRACT
This study empirically examined the influence and relationship mentoring program with role stress, job satisfaction, Job Performance and turnover intention auditor profesional in the public accounting firm. To collect the data, a research instrument was prepared to participant. The data from questionare are 110 and this study uses full structural equation modeling (SEM) AMOS 4.
The results of this study found formal mentoring and informal mentoring in the public accounting firm increase culture of job performance auditor within the public accounting firm, but found negatively not significan Job Performance to turnover intention and influence mentoring to role conflict.The result of this stream of researh that the public accounting firm use mentoring program increase culture of job performance auditor and have mentoring theory suggests mentors provide a positive influence on protégé, helping to integrate into an organizational role. Mentors are wiewed as crucial for obtaining information about organizational members. Providing critical feedback during complex assignments and learning how to manage work groups, peers and superiors. Mentoring programmes in organizations seeking to manage better the career development of employees. Mentoring program are those in which new profesional employees are assigned to older managers to assist in adjusting to the organizational
culture and provide career development functions in in the public accounting firm.
Keywords : mentoring, job satisfaction, role conflict, performance, turnover intention
……………………………………………..
…………………………………………….
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN KETERBATASAN
Hasil penelitian ini menemukan bahwa mentoring formal dan informal yang terdapat pada KAP berpengaruh positif terhadap peningkatan prestasi kerja dan kepuasan kerja auditor independent, sedangkan ditemukan negatif tidak signifikan prestasi kerja terhadap niat untuk pindah, sedangkan pengaruh mentoing terhadap konflik peran belum dapat didukung. Walaupun temuan ini menolak hipotesis penelitian namun karakteristik data dimana kecenderungan responden mengidentifikasi KAP yang menggadakan mentoring akan mempengaruhi prestasi kerja auditor dalam lingkungan kerjanya, maka hal ini menunjukkan dukungan terhadap teori mentoring menghimbau agar pementor memberikan pengaruh positif pada peserta mentoringnya, membantunya menyesuaikan diri dengan peran organisasionalnya. Pementor dipandang sebagai sumber penting untuk mendapatkan informasi-informasi tentang proses-proses organisasi, untuk menjalin hubungan dengan anggota-anggota penting organisasi, memberikan umpan balik penting pada masa-masa penugasan yang sulit, dan tempat belajar untuk mengatur kelompokkelompok kerja, rekan-rekan kerja dan atasan (Dreher & Ash 1990, Kram 1988) dan
dengan adanya mentoring dapat lebih sukses dalam mengembangkan pembawaan baru, juga sebagai perekrutan level staff junior dan memberikan pada staff untuk lebih cepat dalam mengambil prosedur keputusan. Pementor dapat bertindak sebagai pemberi orientasi mengenai KAP, sebagai penasehat kepercayaan mengenai isue pengembangan karir dalam budaya KAP.
Implikasi teoritis sebagai agenda penelitian akan datang dari temuan penelitian ini yaitu bahwa penelitian-penelitian di masa akan datang dapat menguji secara bersama ketidakpastian lingkungan yang dipersepsikan dengan ukuran kondisi aktual dan ukuran persepsi auditor independent atau menambahkan variabel lain mengenai budaya organisasi dan stres kerja. Jika memugkinkan dapat digunakan pengamatan longitudinal untuk menentukan dengan akurat strategi mentoring yang diterapkan KAP. Selain itu metode wawancara dapat mengatasi masalah bias persepsi responden tentang item pertanyaan sehingga maksud pertanyaan dapat dipahami responden dan akhirnya menghasilkan data yang akurat.
Perlunya kehati-hatian dalam penggunaan kuesioner pengukuran mentoring, kepuasan kerja dan konflik peran karena jumlah pertanyaan yang terlalu banyak sehingga mengakibatkan kesulitan dalam pengukuran validitas data dan responden akan merasa jenuh dengan jumlah pertanyaan terlalu banyak tersebut. Implikasi praktik yang dapat disumbangkan penelitian ini yaitu perlunya manajemen memperhatikan program mentoring yang ada pada KAP dan mencari strategi penerapan mentoring yang efektif dengan kondisi lingkungan yang dihadapi KAP menjadi faktor penting diperhatikan untuk mendesain program mentoring KAP. Keterbatasan penelitian ini adalah pada hasil-hasil penelitian terdahulu mengenai program mentoring yang ada di Indonesia,jumlah sampel yang digunakan belum
memenuhi kriteria sampel yang lebih baik, selain itu metode pengumpulan data yang masih belum mampu meningkatkan respon rate. Penelitian di masa akan datang dapat mengantisipasi kelemahan penelitian ini agar dapat menghasilkan penelitian yang sesuai
dengan harapan peneliti.
Selengkapnya klik download…