Judul Jurnal : Influence Of Fairness Perception And Trust On Budgetary Slack : Study Experiment On Participatory Budgeting Contex

Penulis : Delli Maria, IBI Darmajaya & Ertambang Nahartyo (Universitas Gadjah Mada)

Edisi : Simposium Nasional Akuntansi 15 (SNA XV) Banjarmasin

PENDAHULUAN

Anggaran selain sebagai rencana finansial dalam bentuk pendapatan dan biaya yang ingin dicapai oleh pusat pertanggungjawaban, juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi, motivasional, koordinasi, mendelegasikan wewenang dari atasan kepada bawahan, proses penganggaran dan pengendalian serta evaluasi kinerja (Otley, 1978; Chow e tal., 1988; Kenis, 1979; Hofstede, 1968; Fay, et al., 1971).

Pentingnya anggaran menyebabkan partisipasi bawahan dalam penyusunan anggaran (penganggaran partisipatif) diperlukan karena akan menghasilkan informasi yang lebih baik (Dunk, 1993), akan memberikan kesempatan kepada atasan untuk mendapatkan akses informasi lokal (Baiman, 1982) yang memungkinkan bawahan untuk menginformasikan informasi privat yang mereka miliki. Lebih lanjut Milani (1975) menjelaskan, dengan menyusun anggaran secara partisipatif diharapkan kinerja manajer meningkat dimana ketika suatu tujuan dirancang dan secara partisipatif disetujui, maka karyawan akan menginternalisasi tujuan yang ditetapkan dan memiliki rasa tanggungjawab pribadi untuk mencapainya karena mereka ikut terlibat dalam penyusunan.

Bukti empiris terkait dengan pengujian hubungan antara partisipasi bawahan dengan kesenjangan anggaran menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Hasil penelitian Camman, 1976; Dunk, 1993; Merchanct, 1985; dan Onsi, 1973, menunjukkan bahwa patisipasi dalam penyusunan anggaran dapat mengurangi kesenjangan anggaran. Hal ini karena bawahan membantu memberikan informasi pribadi tentang proyek masa depan sehingga anggaran yang disusun menjadi lebih akurat. Disisi lain, hasil penelitian yang dilakukan Lowe dan Shaw, 1968; Schiff dan Lewin, 1970; Lukka, 1988; dan Young, 1985, berbeda. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa partisipasi anggaran dan kesenjangan anggaran mempunyai hubungan positif yaitu meningkatnya partisipasi anggaran akan semakin meningkatkan kesenjangan anggaran.

Peneliti menduga asimetri informasi dapat diatasi jika antara bawahan dan atasan terjadi hubungan harmonis yang timbul dari adanya perasaaan trust satu dengan yang lainnya. Kehadiran trust dapat dipicu dengan adanya persepsian terhadap keadilan yang dijalankan atasan dan didukung oleh perusahaan akan menumbuhkan trust bawahan terhadap atasan. Secara empiris telah terbukti bahwa trust bawahan terhadap atasan dapat menurunkan senjangan anggaran (budgetary slack) yang juga mengindikasikan bahwa trust bawahan terhadap atasan dapat meringankan masalah agensi (Jones, 1995), karena trust akan meningkatkan pertukaran informasi antara atasan dengan bawahan (Fisher et al., 2005) sehingga akan menurunkan asimetri informasi, dan simetri informasi akan menurunkan kecenderungan bawahan untuk melakukan kesenjangan anggaran (budgetary slack) (Cammann, 1976; Merchant, 1985; Onsi, 1973 dan Dunk, 1993). Maiga and Jacobs, 2007 dan Staley, 2001, mencatat bahwa prosedural fairness dan distributive fairness mempengaruhi kepercayaan bawahan terhadap atasan dan kemudian fairness dan trust tersebut secara signifikan mempengaruhi budget goal commitment, yang mana budget goal commitment mempengaruhi kecenderungan manajer untuk melakukan kesenjangan anggaran.bawahan dalam menciptakan slack.

Hipotesis

H1: Individu yang menyadari adanya keadilan distributif dan keadilan prosedural dalam penganggaran partisipatif akan memiliki trust terhadap atasan lebih tinggi jika dibandingkan individu yang tidak menyadari adanya keadilan distributif dan keadilan prosedural.

H2: Individu yang memiliki kepercayaan (trust) yang tinggi terhadap atasan akan lebih sedikit melakukan kesenjangan anggaran (budgetary slack) jika dibandingkan dengan individu yang memiliki kepercayaan (trust) yang rendah terhadap atasan.

>>Halaman Download 011-AKMK-41<<

Influence Of Fairness Perception And Trust On Budgetary Slack : Study Experiment On Participatory Budgeting Contex

(Jurnal Simposium Nasional Akuntansi 15 Banjarmasin)